Namaku Agus,
cita-citaku nikah muda. Tapi aku sudah tua.
Malam ini aku ingin
memulai bercerita sesuatu yang terjadi di masa kecilku. Aku belum pernah
menceritakan ini kepada siapapun sebelumnya.
Ketika kecil, sekolah
dasar, aku selalu pulang jalan kaki sendirian. Bukan karena aku tak punya
teman, tapi karena diantara semua penghuni sekolah (murid dan guru) aku
satu-satunya yang arah rumahnya ke utara. Sisanya ke selatan semua.
Dari sekolah ke rumah
tidaklah dekat, bisa dibilang memutari setengah pinggiran desaku. Jalannya
bukanlah jalanan umum, ada bagian dimana jalan setapak ditengah-tengah
pohon-pohon besar nan rimbun. Mirip hutan, tapi bukan. Karena terletak di
pinggiran desa, daerah ini sepi sekali. Sampai suatu saat aku tahu, tempat itu ternyata ‘ramai’.
[bersambung]
Bau-baunya bakal cerita horror nih
BalasHapusYak pemirsa, satu ikan sudah makan umpannya
BalasHapus